KRC, Tulungagung
Sebuah industri pengelola batu yang terletak di Dusun Campur Kuntul Desa Campurdarat Kabupaten Tulungagung yaitu CV Java Stone, pada hari jum”at 4 Januari 2008 sekitar pukul 15.00 telah dikunjungi Ketua DPR RI Agung Laksono berserta rombongan. Kegiatan Kunjungan bertujuan untuk melihat dari dekat tentang industri kerajinan rakyat yang cukup menarik dan bersilaturahmi dengan pengusaha batu marmer dan tokoh masyarakat serta pemuda di Kecamatan Campurdarat.
Kunjungan Ketua DPR RI itu diikuti sekitar 25 orang dan diterima oleh Adriyanto manager marketing yang membuat berbagai perabotan dari batu, baik batu marmer maupun batu kali. Nampak hadir pada kesempatan itu: Anggota DPR RI , Dr. H Sunaryo Ketua Dewan perwakilan Daerah Golkar Propinsi Jawa Timur.
Kegiatan berlangsung sekitar 30 menit ini juga disambut antusias oleh para karyawan, terbukti begitu rombongan yang menaiki bus tiba, para karyawan yang sejak pagi bekerja menunjukan semangat kerja yang tinggi dihadapan para Anggota DPR RI dari Fraksi Golkar. Diwajah para karyawan nampak sedikit ketegangan ketika Agung mendekati serta bertanya kepada mereka mengenai bagaimana cara pengolahan batu yang demikan bagus sehingga bisa menghasilkan sebuah benda yang bisa di ekspor ke laur negeri.
CV Java stone yang berkantor di Desa Pojok Kecamatan Campurdarat ini Direktur Perusahaan adalah: Bondan Wiratmoko, SH dan menurut penjelasan Manager Marketing Adriyanto sekitar berdirinya pabrik hingga pemasaran hasil produk, mengatakan bahwa CV tersebut berdiri sejak tahun 2000 lalu dan mulai diakui legalitasnya mulai tahun 2006.
CV yang bergerak dalam bidang industri penghasil bahan dari batu, dalam setiap harinya memproduksi bak mandi, wastafel, mosaik, dan wolling yang kesemuanya berasal dari bahan dasar batu, sedangkan pemasaran menurut pria yang berambut panjang itu, tujuan pemasaran selama ini di eksport ke berbagai Negara seperti Eropa, Australia, dan sebagian lagi ke Asia tenggara.
Lebih lanjut Adriyanto menjelaskan selama ini di kantornya mempunyai pekerja: 9 Orang atministrasi dan pekerja borongan yang berada di dalam pabrik sekitar 30 orang serta pekerja borongan yang ada diluar pabrik ada sekitar 200 orang.
Uuntuk bahan baku selama ini diambilkan dari daerah Tulungagung, Trenggalek, Pacitan, Blitar.
Berhubung bahan dasar adalah batu yang berasal dari gunung maka dalam menjalankan kegiatanya apalagi di musim Hujan seperti sekarang ini menurutnya menemui banyak kendala, sehingga produksi tidak bisa Optimal, tentunya membawa dampak para pekerja dalam kegiatanya juga tidak bisa optimal.
Terkait dengan adanya permodalan sebagai factor utama pengerak perekonomian perusahaan ini maka Adriyanto juga berharap kepada pemerintah untuk bisa membantu permodalan dan pemasaran secara Export Langsung,” tidak seperti sekarang ini yaitu perusahaan dalam mengexport usahanya melalui pihak ke tiga. ( adb/nug ).
Jumat, 11 Januari 2008
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar