Selasa, 09 Juni 2009

PINDANG KELOMPOK MINA MANDIRI DINILAI TIM TINGKAT 1 JATIM


KRC,Tulungagung
Kelompok pengolah Ikan Mina Mandiri Desa Ngentrong, Kecamatan Campurdarat, Kabupaten Tulungagung, ketika membuat ikan Pindang dinilai oleh Tim Penilai Tingkat Jawa Timur, Selasa, 2 Juni 2009. Kelompok pengolah ikan ini dinilai dalam lomba UKM (Usaha Kecil Menengah) terbaik, sedangkan penilaian berlangsung di rumah Ketua Kelompok Mina Mandiri, Suyono yang disambut mars Mina Mandiri.. Dalam acara tersebut tampak hadir ditempat itu antara lain bupati Tulungagung yang dalam hal ini diwakili oleh Dra. Hj. Setyowati MM, Asisten 2 atau asisten Bidang Perekonomian dan pembangunan. Selain itu, Kepala Dinas Kelautan dan perikanan Kabupaten Tulungagung, Drs. Kabib Msi yang didampingi sekretarisnya Drs. Sunaryo dan Camat Campurdarat Drs. Janu Sukito, serta Kades Ngentrong Mujito dan yang lainnya.

Membuat pindang oleh kelompok mina mandiri

Dra. Hj. Setyowati MM, ketika membacakan sambutan Bupati Tulungagung antara lain menitipkan salam dan hormat serta sejahtera kepada semua yang hadir ditempat itu. Semoga pertemuan atau penilaian lomba ini dapat membawa manfaat. Sebab selain penilaian tim juga mengadakan pembinaan yang tujuan akhirnya adalah dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat setempat. Dikatakan pula, bahwa Kabupaten Tulungagung pernah menjuarai tingkat nasional di tahun 2005/2006 lalu, dalam lomba ikan hias. Sedangkan tanggal 24 Juni 2009 Kabupaten Tulungagung juga akan dinilai oleh Tingkat Nasional dalam lomba beternak lele.
Tim penilai Tingkat Jawa Timur diketuai Retno Utami M Kes, bersama kedua temannya yaitu Pratiwi dan Anwar Sobari. Retno Utami dalam sambutannya antara lain menjelaskan bahwa, yang dinilai ada dua aspek terdii aspek manajemen administrasi dan aspek teknis. Dimaksudkan aspek manajemen administrasi diantaranya tentang pengadaan dan penjualan serta yang lainnya. Sedangkan aspek teknis diantaranya adalah tempat pengolahan dan prosesnya . Khususnya untuk aspek teknis memiliki acuan yang tepat.
Dikatakan pula bahwa penilaian yang dilakukan tidak berat sebelah. Selain itu juga menilai tentang lokasi, penyegaran, pengolahan dan penyejukan sanitarsi. Tim penilai bukan hanya melihat kesalahan-kesalahan saja namun juga menunjukkan cara-cara yang betul.
Kades Ngentrong Mujito dan Suyono Ketua kelompok mina mandiri menyambut baik kedatangan tim penilai maupun kedatangan Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Tulungagung.
Ketua Kelompok pengolah ikan pindang Mina Mandiri, Suyono, menjelaskan bahwa Kecamatan Campurdarat yang terdiri dari beberapa Desa, hanya Desa Ngentrong lah yang memiliki kelompok pengolah ikan berbentuk pindang. Menurutnya, ikan pindang digemari oleh semua kalangan. Sehingga tidak jaranglah apabila Kelompok Mina Mandiri yang sekretarisnya Heru dan bendaharanya Kotimah berdiri sejak Nopember 2008, kehabisan stok pengiriman.
Selanjutnya, rombongan tim penilai menuju ke tempat penilaian yang utamanya berada di belakang rumah Suyono. Ditempat itu secara langsung tim penilai tahu bagaimana proses pembuatan ikan pindang. Mulai perebusan, pemrosesan hingga sampai bentuk jadi dan sudah dikemas kedalam besek yang siap untuk di jual. (atris db, nr)

Adipura Kota Sedang Kembali Direbut Kab Tulungagung


KRC, Tulungagung

Kabupaten Tulungagung pada tahun 2009 ini kembali memperoleh penghargaan dari Pemerintah berupa penganugrahan Adipura untuk kategori Kota Sedang, disampaikan oleh Plt Kepala Badan Lingkungan Hidup Kabupaten Tulungagung Zainal Arifin, SE, MM melalui Kepala Bidang Pengawasan dan Pengendalian Dampak Lingkungan Hidup Pemkab Tulungagung Asaf Doswarso. Menurut Asaf pemberian penghargaan Adipura ini diterima langsung oleh Bupati Tulungagung Ir Heru Tjahjono, MM dan pemberianya dilakukan langsung oleh Presiden RI Susilo Bambang Yudoyono di Istana Negara Jln Merdeka Timur Jakarta pada Jum�at 5 juni 2009 yang bersamaan dengan Hari Lingkungan Hidup se-Dunia tahun 2009 dengan tema �BERSAMA SELAMATKAN BUMI DARI PERUBAHAN IKLIM � dengan disaksikan para tamu undangan yang terdiri dari Walikota dan Bupati seluruh Indonesia yang mendapatkan penghargaan serupa. Asaf juga menginformasikan bahwa aspek yang dinilai dalam Adipura ini adalah Kebersihan, Keindahan, Kenyamanan, dan Keteduhan di lingkungan Perumahan, Jalan Umum, Pasar, Pertokoan, Perkantoran, Sekolah, Rumah Sakit, Puskesmas, Hutan Kota, Taman Kota , Terminal Bus , Stasiun KA , Sungai serta Ketertiban PK5. Untuk sistem penilaian menurut Asaf dilakukan secara berkelanjutan pada setiap tahunnya, yakni pada bulan Oktober hingga November untuk tahap pertama, kemudian pada bulan februari hingga maret untuk tahap kedua dan tahap ketiga berupa Verivikasi yang dilaksanakan pada bulan April. Asaf juga berharap kepada warga masyarakat untuk menjaga apa yang diperoleh selama ini dengan cara selalu meningkatkan kebersihan , keteduhan, dan kenyamanan di Kota Tulungagung, diantarannya dengan membuang sampah pada tempatnya . Sementara itu untuk kedepan perlu kerja keras dan koordinasi yang baik antar pihak terkait sehingga kebersihan kota Tulungagung akan lebih baik lagi, dan lebih nyaman dimasa yang akan datang. Dengan perolehan penghargaan Adipura yang ke empat ini sekali lagi menunjukan bukti dibawah kepemimpinan Bupati Tulungagung Ir Heru Tjahjono, MM dalam menjalankan Pemerintahannya Pemkab Tulungagung dalam melaksanakan pembangunan betul- betul memperhatikan aspek lingkungan secara terus menerus dan berkesinambungan. Untuk diketahui dalam pemberian penghargaan Adipura ini Tulungagung memperoleh nilai tertinggi dibandingkan dengan kota - kota lain ( untuk kategori kota sedang ) yang mendapatkan penghargaan serupa dari pemerintah. , dengan diterimanya penghargaan ini Pemkab Tulungagung selama dibawah kepemimpinan Bupati Ir Heru Tjahjono, MM hingga tahun 2009 telah memperoleh empat penghargaan Adipura. Upaya pemkab dalam mempertahankan perolehan Adipura serta memperoleh Adipura Kencana ini pada tahun depan pihak pemkab telah mempersiapkan beberapa agenda kegiatan, diantaranya melakukan sosialisasi pengelolaan sampah 3R ( Reduce, Reuse, dan Recycle ) dan pembuatan komposting pada skala rumah tangga guna mengurangi jumlah sampah yang terangkut. disamping itu melakukan perbaikan pengelolaan tempat Pembuangan Akhir Sampah di TPA segawe serta membuat percontohan lubang bio pori ( di sekolah � sekolah ) yang dipergunakan untuk menambah debit air bawah tanah serta melakukan penambahan tanaman peneduh di wilayah perkotaan Untuk diketahui dalam peng�hargaan Adipura kali ini, Tulungagung juga mendapat Adiwiyata Mandiri yang jatuh di SDN1 Kampung�dalem. Tropi Adiwiyata Mandiri juga diserahkan langsung oleh Presiden SBY kepada kepala SDN1 Kampungdalem Supardi, juga di Istana Negara pada Jumat kemarin. ( atris db,nr)